Permasalahan :
Negara
Indonesia dengan kekayaan alam dan kekayaan iklim namun masih banyak petaninya
yang “miskin” dan masih belum bisa memenuhi permintaan pasar dalam negeri?
Mengapa bisa demikian? Sistem seperti apa yang pantas?
Pemecahan Masalah dari sudut pendang saya (sebagai pelaku usaha tani) :
Menurut saya agribisnis mampu memberikan
kemakmuran untuk pelaku usahanya. Sebagai contoh, dalam waktu setahun saja saya
sudah bisa memecahkan rekor penjualan ciplukan hingga mencapai 50 juta per
bulan. Pendapatan tersebut saya dapatkan salah satunya dari penciptaan ide
kreasi dan kerja keras dalam menerapkan sistem manajemen “integrasi vertical” di
dalam perusahaan. Oleh karena itu, Kemakmuran
bisa di rasakan secara cepat dan merata jika subsitem agribisnis di control
manajemennya secara integrasi vertical. Secara tersirat agribisnis perlu
manajemen dan pengontrolan yang baik. Untuk lebih jelas saya akan memberikan
sistem seperti apa yang cocok untuk indonesia :
1. Pendidikan
dasar : Indonesia agar lebih cepat berkembang pertaniannya yaitu dengan membuat program alumni fresh
graduate pertanian wajib masuk desa minimal selama 2 tahun didampingin mentor
pembisnis. Sepertinya petani muda indonesia harus mengadopsi sistem
mahasiswa kedokteran yang sedang koas, dimana disana para mahasiswa akan
dilatih lagi untuk mengasah keterampilan mereka. Bisnis pertanian tidak bisa
dilakukan tanpa latihan terlebih dahulu, karena disana akan melatih mental liar
calon pengusaha pertanian.
2. Sistem
pertanian yang cocok agar indonesia berkembang cepat adalah dengan pola
integrasi vertical oleh beberapa pengusaha petani muda. Dimana komando produksi, komando pemasaran dan
komando distribusi di pegang masih oleh satu grup perusahaan. Komando vertical
akan lebih terarah untuk satu tujuan sehingga semua elemen sistem bisa
bekerjasama.
3. Petani muda
yang sudah membangun desa atau mengelola sumberdaya desa diberikan insentif
bantuan modal atau peralatan untuk pengembangan bisnis. Mengapa begitu? Sepengelaman saya, modal untuk
pengembangan bisnis akan lebih besar daripada memulai bisnis akibat penetrasi
pasar yang mulai besar. Pemerintah boleh membantu permodalan dengan tetap
memantau arah perusahaan anak anak muda dalam negeri. Perusahaan pertanian yang
sudah mulai bagus prospeknya sebaiknya pemerintah akusisi sahamnya, jangan di
biarkan perusahaan baru itu di akusisi oleh perusahaan asing. Sehingga
nantinya, pemerintah tetep bisa mendapatkan pemasukan bahkan mengontrol harga pangan
pertanian dari para pengusaha startup yang sudah bersinergi dengan pemerintah.
4. Pemerintah
harus dominan mengatur kepemilikan lahan. Permasalah utama produksi
yang kian menyusut dan lahan pertanian berkurang adalah karena sistem bagi
waris. Orang tua di Negara indonesia tidak pernah memikirkan tanahnya nanti
akan diapakan oleh anak anaknya, jadi suka asal bagi bagi warisan tanah.
Sebaiknya bagi bagi warisan bukan dalam bentuk tanah tapi dalam bentuk uang
atau barang lain. Tanah hanya boleh di jual atau wariskan kepada orang memang
sudah diatur pemerintah untuk memegang bisnis pertanian, bukan untuk
dikembangkan ke bisnis property atau yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar